Masih
kuingat satu sajak yang pernah tercipta
Tentang
aku, kau, dan selembar kertas kelulusan
Yang
mengiringi langkah sampai pada akhir masa penjajakan
Menjadi
saksi sedu sedan dua gadis gila
Kau
dengan gerbang usangmu ..
Sedangkan
aku dengan bangunan tuaku ..
Berbeda,
tetapi mewujud dalam satu
Satu
asa, satu langkah, bahkan satu album
Sama-sama
menunggu selembar kertas kelulusan
Sembari
belajar memakna tentang cinta
Mencari
apa yang dapat dibanggakan
Bahkan
mengemis perhatian pada sang pujangga
Tentang
aku, kau, dan selembar kertas kelulusan ..
Masih
terbacakah sajak yang dulu kita agung-agungkan
*latepost*